
Rumah Zakat mendistribusikan oksigen untuk masyarakat
PPKM Darurat, Rumah Zakat salurkan Logistik dan Kesehatan. Baru saja kita merasa sedikit lega karena seakan pandemi mulai terkendali. Masyarkat sedikit demi sedikit sudah mulai bangkit dari keterpurukan. Sekolah sudah dibuka kembali di beberapa tempat. Vaksinasi sudah mulai disosialisasikan meski belum semua mendapat giliran. Kondisi ini menimbulkan optimisme di kalangan masyarakat.
Beberapa waktu yang lalu saya juga sudah mulai menyetrika baju seragam duo A, Aufa dan Alunan yang sudah mulai sekolah kembali. Mereka memang tidak sekolah full tapi dibatasi seminggu masuk tiga kali karena kelasnya bergantian. Meski masuknya tidak setiap hari namun anak-anak senang sekali karena sudah lama tidak pergi ke sekolah. Warung-warung juga mulai buka dan orang-orang mulai berani beraktifitas normal meski harus mematuhi protokol kesehatan.
Sayangnya kondisi ini tidak lama. Mulai tanggal 3-20 Juli 2021 pemerintah mengumumkan adanya masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau disebut PPKM Darurat. Hal ini dilakukan karena korban covid-19 meningkat pesat dan jumlahnya sangat mengkhawatirkan. Mungkin ini akibat masih banyak masyarakat yang abai dan menganggap korona hanyalah hoaks. Selain itu larangan mudik saat lebaran ternyata juga masih banyak yang melanggar.
Rumah sakit besar di kota kami sudah tidak lagi mampu menampung jumlah penderita sehingga banyak dari mereka yang harus pulang dan disarankan untuk isolasi mandiri. Jumlah tenaga kesehatan yang terpapar korona juga semakin banyak dan manjadi masalah besar karena mereka berada di garda terdepan.
Banyak rumah sakit yang kehabisan stok oksigen. Selain itu pengadaan mobil ambulans yang terbatas tidak mencukupi untuk menjemput dan mengantar pasien menjadi masalah sendiri. Masyarakat kecil yang terdampak PPKM Darurat banyak yang tidak bisa mencari nafkah karena pembatasan jam malam. Penjual-penjual nasi goreng yang biasa mangkal di depan rumah saya sangat terpukul karena harus mengakhiri dagangannya jam 08.00 malam padahal belum ada pembeli sama sekali.

Rumah Zakat berbagi paket sembako untuk masyarakat terdampak PPKM darurat
Di saat kondisi seperti ini Rumah Zakat merasa perlu melakukan program-program penanggulangan bencana darurat PPKM. Salah satunya mendistribusikan bantuan kesehatan dan logistik. Paket – paket sembako didistribusikan sampai ke desa-desa . Mereka juga melakukan layanan konsultasi covid dan vaksinasi untuk masyarakat.
Untuk tenaga kesehatan yang rentan diberikan suplemen agar imun tubuhnya terjaga sehingga mampu melaksanakan tugasnya. Selain itu juga pemberian bantuan 11 mobil ambulans bagi pasien dan jenazah covid-19 sudah diberikan meski kebutuhannya masih terus bertambah. Rumah sakit-rumah sakit juga sudah banyak yang mendapat bantuan oksigen dan ventilator. Meski semua bantuan itu telah disalurkan namun kebutuhan di lapangan masih sangat tinggi.
Beberapa minggu lagi umat muslim merayakan hari raya Idul Adha. Pada saat ini jumlah daging kambing dan sapi meningkat sehingga mampu menopang kebutuhan masyarakat akan lauk berkualitas dan sehat. Daging ini menjadi salah satu sumber ketahanan pangan masyarakat saat daya beli menurun sementara harga bahan pokok meningkat. Daging ini diolah menjadi makanan cepat saji sehingga bisa disimpan dan digunakan dalam waktu yang lama. Selain itu kemasan makanan cepat saji bisa memudahkan masalah distribusi. Dengan begini diharapkan semakin banyak masyarakat yang merasakan manfaatnya. Rumah Zakat siap mendistribusikan daging siap saji ini sampai ke desa-desa. Bahkan program ini sudah dilakukan sebelum Idul Adha kemarin.

Daging olahan cepat saji untuk menghadapi ketahan pangan di masa PPKM darurat
Untuk program jangka panjang, Rumah Zakat akan meliris bantuan ekonomi dan ketahanan pangan yang berfokus pada UMKM dan lumbung pangan. Program ini sudah direalisasikan dengan adanya 19 lumbung pangan yang dibangun di desa berdaya dan 1.204 wakaf UMKM di seluruh Indonesia. Berita menggembirakan di tengah ancaman covid-19 adalah sudah ada 219.701 penerima manfaat dari program Bersama Hadapi Corona ini.
Rumah Zakat berupaya untuk terus berkontribusi agar Indonesia segera pulih dari keterpurukan akibat pandemi. Dengan berbagai program yang sudah dirasakan manfaatnya bagi umat semoga bisa menjadi setitik harapan bagi kita untuk terus berkontribusi demi kebaikan bersama. Di tengah pandemi kita tumbuhkan sikap empati salah satunya dengan cara penghimpunan donasi.
Masih banyak program-program yang rencananya akan terus dilaksanakan dan membutuhkan uluran tangan kita. Kondisi pandemi menjadi ujian bagi kita untuk melihat sejauh mana rasa sosial kita untuk sesama. Apalagi dalam Islam sendiri disebutkan ibadah yang memiliki dampak sosial nilainya lebih utama dari pada ibadah yang bersifat ritual.
Berbagi tak pernah rugi. Mungkin di mata kita harta yang kita sedekahkan akan berkurang, namun sejatinya ia telah bertambah di mata Allah. Dalam harta yang kita miliki ada hak orang lain. Dengan ikut program berbagi kita telah memberikan hak orang lain lewat harta kita. Berbagi bahkan bisa dimulai dari hal-hal kecil. Tidak perlu jauh namun bisa dimulai dari lingkungan yang terdekat dulu. Apalagi dengan kemudahan digital seperti saat ini kita tak perlu repot untuk berdonasi.
Jika kita malas ribet dan ingin yang praktis saat berbagi bisa juga disalurkan lewat Rumah Zakat. Tinggal isi form DI SINI. PPKM darurat memang tidak bisa kita hindari namun bukan berarti kita diam tak bergerak. Donasi adalah solusi, bukan hanya untuk mereka yang berdampak tapi juga untuk diri kita sendiri. Karena harta yang dibelanjakan suatu saat akan kembali lagi pada kita dalam bentuk keberkahan dan kemudahan dalam hidup kita.
1 Comment. Leave new