
virus corona
Bagaimana sih cara mengecek Virus Corona, Faktor Risiko, Penyebabnya? Dengan mengetahui apa saja gejala-gejalanya maka akan mudah bagi kita untuk menghindar dari penyakit ini.
Corona virus atau virus corona adalah keluarga besar dari virus yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas. Gejalanya mulai dari yang ringan hingga infeksi sedang, seperti penyakit flu.
Seseorang yang memiliki tanda-tanda terinfeksi harus melakukan cek virus corona sekedar untuk memastikan apakah ia benar-benar terinfeksi virus corona atau tidak. Faktanya banyak orang pernah terinfeksi virus ini setidaknya satu kali dalam hidupnya karena memang virus corona sudah ada sejak dulu.
Nah, sebelum melakukan cek virus corona ada beberapa hal yang harus kita ketahui:
- Faktor Risiko untuk terjangkit
Manusia yang memiliki risiko tinggi sehingga rentan terhadap serangan virus ini adalah bayi dan anak kecil, hal ini dikarenakan imun tubuhnya yang belum sekuat orang dewasa. Begitu pula dengan orang yang memiliki kekebalan tubuh yang lemah, ia akan mudah menjadi inang bagi virus.
Kondisi musim serta cuaca juga mempengaruhi. Contohnya seperti di negara Amerika Serikat, infeksi lebih umum terjadi pada musim gugur dan musim dingin. Di samping itu, seseorang yang tinggal maupun telah berkunjung ke daerah atau negara yang terkena resiko sebelumya, juga berisiko terserang penyakit ini.
- Penyebab dari timbulnya Virus Corona
Infeksi tersebut disebabkan oleh keberadaan virus yang cepat menyebar dengan cara sebagai berikut:
- Adanya percikan air liur yang menimpa pengidap melalui batuk maupun bersin.
- Melakukan gerakan menyentuh tangan atau wajah orang yang terinfeksi.
- Melakukan gerakan menyentuh mata, hidung, atau mulut setelah memegang barang yang terkena percikan air liur pengidap virus corona.
- Melalui tinja atau feses meskipun hal ini jarang terjadi.
Virus yang juga dikenal dengan nama COVID-19 ini memiliki masa inkubasi yang umumnya belum diketahui secara pasti. Rata-rata gejala timbul setelah 2-14 hari setelah virus pertama masuk ke dalam tubuh manusia atau seorang individu. Apabila muncul gejala atau ciri umum seperti yang disebutkan di atas jangan menunggu untuk segera melakukan cek virus corona.
Sampai saat ini metode transmisi COVID-19 ini belum juga diketahui secara pasti. Pada mulanya, COVID-19 diduga memiliki kaitan sumber dengan hewan. Virus corona COVID-19 ini merupakan virus yang biasanya ditemukan di beberapa jenis hewan, termasuk unta, kucing, dan kelelawar.
- Gejala infeksi yang terjadi
Virus ini dapat menimbulkan beragam gejala atau ciri umum bagi para pengidapnya. Serius atau tidaknya infeksi yang terjadi tergantung pada berat atau ringannya gejala yang diidap seseorang yang diduga terinveksi tersebut. Berikut beberapa gejala atau ciri umum awal virus corona yang terbilang ringan:
- Hidung pengidap yang beringus.
- Terjadinya sakit kepala pada pengidap.
- Munculnya ciri batuk.
- Adanya sakit tenggorokan atau radang.
- Demam yang cukup tinggi.
- Merasa tidak enak badan atau kelelahan.
Dalam beberapa kasus tertentu virus corona dapat menyebabkan gejala yang lebih parah. Infeksinya yang muncul kemudian dapat berubah menjadi bronkitis dan pneumonia (disebabkan oleh COVID-19), yang mengakibatkan gejala atau ciri umum awal seperti:
- Demam yang mungkin cukup tinggi ditambah kemungkinan jika pasien mengidap pneumonia.
- Munculnya gejala batuk dengan lendir.
- Timbulnya sesak napas pada pengidap.
- Nyeri dada atau sesak saat bernapas serta menimbulkan batuk.
Infeksi pun akan semakin parah bila menyerang kelompok individu tertentu. Contohnya orang yang memiliki penyakit jantung atau paru-paru, orang melalui sistem kekebalan yang lemah, bayi, dan lansia.
- Diagnosis pada pasien
Untuk mendiagnosis apakah seseorang terinveksi virus atau tidak, maka seorang dokter akan mengawalinya dengan tindakan anamnesis atau wawancara medis. Dokter biasanya akan menanyakan pada pasien seputar gejala atau keluhan yang dialami pasien. Setelah itu dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan cek darah untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.
Pada saat cek virus corona, dokter mungkin juga akan melakukan tes dahak, mengambil sampel dari tenggorokan, atau spesimen pernapasan lainnya. Selain itu dokter akan melakukan swab tenggorokan, DPL, fungsi hepar, fungsi ginjal, serta PCT/CRP.
Namun satu hal yang perlu diingat penyakit ini bukan penyakit yang mematikan. Ia bahkan bisa sembuh sendiri. Anggap saja semacam gejala asma yang ringan.
Cara agar terhindar dari penyakit ini dengan menjaga kebersihan. Jangan lupa cuci tangan dengan sabun karena virus ini mudah mati karena sabun. Jauhi tempat-tempat yang menjadi pandemi virus dan gunakan masker saat keluar rumah.
Stay healthy.
5 Comments. Leave new
Saya sedih wabah ini gak kelar-kelar, jadi sulit kemana-mana harus tes dan bayar.
Nah, iya. Ribet banget jadinya
korona memang sangat meresahkan bagi pelajar yang tentunya membutuhkan pelajaran tatap muka bukanya daring
korona memang sangat meresahkan bagi pelajar yang tentunya membutuhkan pelajaran tatap muka bukannya daring