Membahas tentang tes TOEFL jadi ingat pengalaman saya waktu mengambil double degree dulu. Saya lulusan S1 Bahasa Jerman dan ingin mengambil kuliah lagi di jurusan Bahasa Inggris. Nah, waktu itu ada yang namanya konversi. Jadi beberapa mata kuliah yang pernah kita ambil di kampus sebelumnya bisa diakui sehingga kita tidak perlu mengambil mata kuliah yang sama di kampus yang baru. Nilai konversi bisa kita dapatkan kita memiliki sertifikat TOEFL.
Alhamndullilah, saya masuk kuliah tanpa harus melalui semester 1 dan 2. Saya bisa langsung melompat ke semester 3 bahkan bisa langsung ikut ujian UAS. Tapi itu sekitar sepuluh tahun yang lalu entah sekarang. Mungkin peraturannya sudah berbedadan tidak se fleksible dulu. Memang seberapa penting sih tes TOEFL? Sebenarnya sertifikat TOEFL itu bisa kita gunakan untuk apa saja? Baca terus ya.
Apakah Moms ingin kuliah ke luar negeri atau ingin bekerja di perusahaan asing? Jika benar, Moms wajib mengikuti Test of English as Foreign Language (TOEFL) dan memperoleh sertifikatnya sesuai dengan ketentuan dari sekolah atau perusahaan asing yang dilamar. Semua kemampuan berbahasa Inggris Moms akan diuji dalam tes TOEFL. Uji kompetensinya meliputi speaking, reading, listening, dan writing sesuai dengan standar internasional yang berlaku.
Moms akan mendapatkan skor tertentu setelah mengerjakan tes TOEFL yang tercantum di sertifikat. Dari sertifikat tes TOEFL tersebut akan terlihat kompetensi berbahasa Inggris kita. Hal yang harus diperhatikan, sertifikat TOEFL tersebut hanya berlaku dua tahun, setelah itu Moms harus mengikuti UJI KOMPETENSI tes TOEFL kembali.
Menurut catatan sejarah, tes TOEFL pertama kali diadakan di New Jersey, AS, pada tahun 1963. Tes ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berbahasa Inggris pada saat akan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Pada akhirnya, tes TOEFL yang diciptakan dan dikembangkan oleh ETS (Educational Testing Service) ini menjadi alat uji kompetensi untuk menstandarkan kemampuan bahasa Inggris seseorang secara internasional di berbagai penjuru dunia. Tes TOEFL ada tiga jenis yakni, Paper Based Test (TOEFL PBT), Computer Based Test (TOEFL CBT), dan Internet Based Test (TOEFL IBT).
Di negara kita, TOEFL PBT dikenal juga dengan sebutan Institusional Testing Program (TOEFL ITP). Jenis TOEFL ini memanfaatkan kertas sebagai sarana tes yang diselenggarakan oleh lembaga yang menguji kemampuan bahasa Inggris seseorang. Uji kompetensinya meliputi reading, listening, dan structure and written expression. Waktu yang dibutuhkan untuk uji kompetensi, yakni: 120 s.d. 150 menit dengan rentang nilai 310 s.d 677.
Selanjutnya, TOEFL CBT menggunakan komputer sebagai alat tesnya. Uji kompetensinya antara lain reading, listening, dan writing. Waktu yang dibutuhkan untuk uji kompetensi, yakni: 120 s.d. 150 menit dengan rentang nilai 0 s.d. 300.
Tes TOEFL yang terakhir adalah TOEFL IBT yang memanfaatkan komputer atau gawai yang terkoneksi dengan internet sebagai sarana tesnya. Semua kompetensi dalam bahasa Inggris diujikan, yakni : speaking, listening, reading, dan writing. Waktu yang dibutuhkan untuk uji kompetensi selam 4 jam dengan rentang nilai 0 s.d 120. Jenis tes TOEFL inilah yang saat ini digunakan sebagai acuan jika seseorang ingin menempuh pendidikan ke luar negeri atau bekerja di perusahaan asing.
Tes bahasa Inggris sebagai bahasa Asing (TOEFL) ini memiliki banyak manfaat. Bagi pelajar/mahasiswa manfaat tes TOEFL antara lain sebagai berikut, pertama, hasil tes TOEFL bisa dimanfaatkan sebagai prasyarat wajib agar bisa mendaftar ke Sekolah Menengah Atas, program sarjana (S1), magister (S2), dan doktoral (S3) di Universitas, program short couse dan non degree di luar negeri yang memakai bahasa Inggris sebagai bahasa kesehariannya.
Selain itu, saat ini di beberapa universitas di tanah air, hasil tes TOEFL dengan skor tertentu juga menjadi syarat agar bisa mengikuti wisuda atau mengikuti jenjang studi lanjut berikutnya di program magister atau doktoral. Kedua, hasil tes TOEFL bermanfaat untuk mendaftar program kerjasama internasional dan program beasiswa. Biasanya LPDP mensyaratkan skor tes TOEFL minimal 550 agar memperoleh beasiswa kuliah di luar negeri.
Ketiga, hasil tes TOEFL berfungsi untuk mengetahui perkembangan kemampuan berbahasa Inggris seseorang yang biasanya dibutuhkan dalam dunia akademik. Sementara itu, bagi orang yang ingin melamar di perusahaan asing, hasil tes TOEFL bermanfaat sebagai prasyarat awal sebelum bergabung dan berguna untuk promosi serta kenaikan jabatan di perusahaan asing tertentu.
Untuk mendapatkan skor yang tinggi saat uji kompetensi tes TOEFL, ada beberapa kiat yang bisa dilakukan. Selain belajar mandiri secara konsisten dan mengikuti kursus, beberapa hal yang bisa dilakukan antara lain senantiasa latihan mendengarkan bahasa Inggris untuk meningkatkan kemampuan saat uji kompetensi listening.
Kemudian, membiasakan menerapkan teknik membaca cepat dan memahami teks berbahasa Inggris agar saat uji kompetensi reading bisa mengerjakan dengan cepat dan tepat. Jangan lupa senantiasa menambah perbendaharaan kosakata bahasa Inggris agar saat uji kompetensi speaking dan uji kompetensi lainnya bisa sesuai harapan.
Terakhir, kuasai grammar dan biasakan membuat poin-poin penting ketika mengarang agar saat tes writing bisa lancar dan skornya tinggi saat uji kompetensi tes TOEFL. Jangan lupa percaya diri dan senantiasa berdoa saat uji kompetensi tes TOEFL sangat dibutuhkan.
Untuk latihan soal-soal buka aja TRYOUT.ID di sini kita bisa belajar mengetahui soal-soal TES TOEFL itu seperti apa sih? Dengan persiapan yang baik kita bisa lulus uji kompetensi dengan nilai yang optimal. Selamat berusaha dan semoga berhasil mendapatkan skor TOEFL yang tinggi sesuai dengan harapan.
1 Comment. Leave new