Jajanan tradisional siap berdandan cantik dan bersaing dengan jajanan impor yang mulai menjamur di nusantara. Salah satunya Oh My Getuk yang baru saja grand opening di rukonya yang baru Jalan Raya Sulfat KAV 2 di seberangnya Dinas Sosial Malang.
Siapa sih yang nggak kenal getuk? Jajanan jadul yang berasal dari singkong yang ditumbuk ini sudah tidak asing terutama di telinga kita sebagai warga pribumi. Namun sayang semakin lama keberadaan kue-kue tradisional mulai ditinggalkan anak muda jaman sekarang.
Oh My Getuk mencoba menerobos batas mengenalkan jajanan ini dengan penampilan yang berbeda. Berawal dari lomba ide bisnis yang diadakan kampus UB, Diva Velda salah satu mahasiswa Binus University yang waktu itu masih berumur dua puluhan berhasil mencuri perhatian juri dengan kreatifitas nya.
Beberapa waktu yang lalu, saat berada di Jakarta ia menangkap fenomena teman-temannya yang suka nongkrong sambil ngopi. Nah, pada waktu itu teman ngopi ya nggak jauh-jauh dari brownies atau jajanan –jajanan impor lainnya. Ia mulai bosan. Ia teringat getuk, jajanan tradisional yang sering dibuat ibundanya.
di sisi lain, saat itu harga singkong para petani lokal sedang terpuruk dan lesu. Satu kilo bahkan pernah hanya dihargai 500 perak saja, sungguh tidak sebanding dengan tenaga dan biaya perawatan. Hal ini menggunggah semangatnya untuk bagaimana memanfaatkan singkong menjadi panganan yang bernilai tinggi.
Dari Jakarta ia mulai merealisasikan ide bisnisnya. Dengan menggandeng investor dan buzzer, ia mulai bergerak, menyulap getuk menjadi panganan yang cocok di lidah kaum millennial dengan performance yang tentu saja naik kelas. Penampilan Oh My getuk yang terinspirasi dari brownies dan roll cake ini menjadikannya salah satu alternatif oleh-oleh gaya baru yang patut dipertimbangkan.
Oh My Getuk hanya mengambil singkong milik petani lokal dengan kualitas terbaik. Dengan misi membantu meningkatkan kesejahteraan petani lokal, mereka berani membeli singkong dengan harga di atas rata-rata.
Cara pembuatan getuk sendiri adalah dengan mengukus singkong. Singkong tersebut lalu dilumat sampai halus kemudian ditaburi garam, gula, mentega atau margarin. Untuk lebih menarik, getuk diwarnai menggunakan pewarna makanan.
Emang Oh My Getuk menawarkan varian rasa apa aja nih? Oke, cek di sini ya:
Macchiato merupakan perpaduan gethuk rasa mocca dan vanila, dengan toping lelehan coklat mocca dan potongan almond yang lezat.
Cheese menggunakan keju cheddar dan vanilla untuk penguat rasanya, dengan toping lelehan coklat putih dan parutan keju bikin kamu ketagihan pengen nyoba lagi dan lagi.
Millo, merupakan paduan gethuk vanila dan coklat Millo dengan toping lelehan coklat yang rasanya bikin kamu meleleh seketika.
Nah, untuk rasa Taro menggunakan taro dan vanilla namun dengan toping lelehan coklat putih yang yummy.
Kalau yang nougat ada selai kacangnya yang dipadu dengan gula aren. Rasanya manis dan legit namun tidak eneg.
Sekarang ada rasa baru lho. Yaitu rasa gula merah original dan matcha. Saking lembut dan lumer rasa singkongnya, bahkan tanpa toping hanya`memakai parutan kelapa saja udah enaaaak.
Dengan harga 55K per box sangat recommended untuk dibawa sebagai oleh-oleh saat kamu pulang kampung. Namun jangan disimpan lama-lama ya. Penyimpanannnya cukup 1 hari di suhu ruang, namun jika ingin lebih lama kamu bisa taruh di kulkas. Seenggaknya bisa tahan sampai 4 hari di suhu dingin. Maklum nggak pakai pengawet sih, jadi bener-bener alami.
Ohya, selain menawarkan getuk dengan berbagai varian tadi, kita bisa lho nyicipin camilan aneka keripik di sini.
4 Comments. Leave new
assalamualaikum mb , outlet nya ada dimana aja mb ?
Ulasannya lengkap dan menarik Jadi pengen mencobanya.
Salam pena kreatif
J.Haryadi
Keren nih, Getuk Zaman Now. Ternyata setelah dikreasikan jadi lebih cantik dan menarik bentuknya, malah jadi sayang mau dimakan. Hihihihi…
nah, kalo udah gini gak jadi makan deh