Kursus Online Gratis QuBisa Menjawab Masalah Peninjauan Monetisasi Youtube

kursus online gratis

Sebagai seorang guru saya sudah terbiasa mengajar tatap muka di kelas selama bertahun-tahun. Kondisi ini membuat saya nyaman karena merasa ilmu yang ada sudah cukup untuk bekal mengajar di kelas. Lalu tetiba dunia tersentak dan pandemi mengubah segalanya. Saya yang biasanya berada di zona nyaman mengajar dengan cara berinteraksi langsung terasa sekali dampaknya.

Perubahan Drastis di Dunia Pendidikan

Perubahan drastis di dunia pendidikan membuat saya dipaksa keluar dari zona zaman ini. Suasana yang serba luring kini beralih menjadi daring. Satu hal yang paling tak bisa saya lupakan adalah bagaimana gapteknya saat bingung mengedit video pembelajaran. Untuk saya yang tidak terbiasa dengan apilkasi edit video jelas ini menjadi suatu hal yang sangat merepotkan.

Video-video itu saya simpan di laptop sebagian di drive. Namun sayangnya saya pernah mendapat musibah laptop tiba-tiba ngelag dan hilang semua data. Sementara memori drive pun terbatas. Dari pengalaman ini akhirnya saya mendapat ide kenapa tidak menitipkan materi ini di youtube. Selain menghemat memori juga anak-anak bisa melihatnya berkali-kali.

Dan ini menjadi salah satu pencapaian saya selama daring adalah punya membuat akun youtube sendiri. Hore.. tepuk tangan dong buat saya.  Senang sekali akhirnya saya bisa membuat konten video pembelajaran sebagai alternatif cara belajar efektif selama daring.  Trus tiba-tiba anak-anak punya gagasan kenapa tidak dimonetisasi saja kan banyak tuh para youtuber yang dapat cuan dari membuat konten. Wah iya juga ya.

Apalagi dengan jumlah murid sebegitu banyak dan terus berganti setiap tahunnya, di sisi lain saya juga anggota MGMP yang senang sekali jika banyak guru-guru dari sekolah lain merekomendasikan video saya untuk pembelajaran di sekolahnya. Mantap. Dapat bayaran dari Adsense langsung memenuhi otak saya. Kalo saya dapat tambahan penghasilan kan berarti bisa sedekah lebih banyak lagi.

Tanya aja para youtuber-youtuber itu ngapain sih repot-repot bikin konten? Yang pasti alasannya untuk monetisasi, yee kaaan? Udah jadi rahasia umum menjadi youtuber berpenghasilan wow menjadi salah satu cita-cita generasi jaman now. Tuh anaka TK aja kalo ditanya cita-citanya apa? Bukan lagi jadi dokter atau guru (meski guru udah bisa dapat gaji dobel dari sertifikasi) nyatanya belum bisa menggeser keinginana mereka menjadi seorang youtuber sejati.

Ide Untuk Monetisasi You tube

Tapi saya benar-benar awam dengan dunia monetasi youtube ini. Yap, akhirnya saya browsing lah bagaimana langkah awal mengajukan akun youtube ini agar bisa dimonetisasi. Namun ternyata  proses ini tidak mudah. Saya belum juga mendapat peninjauan dari tim youtube. Setelah mendapatkan 4000 jam tayang dan 1000 subscriber faktanya tidak langsung membuat akun youtube otomatis menghasilkan cuan.

Saya jadi penasaran dong kenapa sih akun ini kok lama banget mendapat peninjauan. Akhirnya saya mencari tahu dan bertemulah dengan kursus online gratis QuBisa yang merupakan aplikasi belajar online. Aplikasi ini bikin belajar gak ribet karena mampu meningkatkan kemampuan diri lewat upskilling dan reskilling. Duh jadi merasa beruntung banget ketemu aplikasi belajar online seperti ini. Di sini kita bisa belajar cara meningkatkan personal branding juga agar makin pede di dunia kerja.

QuBisa menggunakan cara belajar yang efektif dan mampu meningkatkan kemampuan.  Dengan konten-konten ini saya juga bisa menjadi tips cara meningkatkan personal branding lho sebagai anggota MGMP. Selain itu sembari mencari formula cara belajar efektif , saya juga bisa mendapatkan penghasilan tambahan dari youtube.

Di sini saya baru tahu bahwa ternyata youtube sendiri masih mencari formula baru dalam membuat peraturan terkait beberapa hal demi kenyamanan bersama, termasuk masalah monetisasi, jam tayang dan jumlah subscriber. Nah masalahnya platform ini sepertinya masih membutuhkan waktu untuk menemukan standaridasi aturan yang tepat. Inilah yang membuat monetisasi youtube tidak lagi semudah dulu. Inilah yang membuat banyak akun youtube meski sudah memenuhi jam tayang dan jumlah subscriber tetap belum bisa dimonetisasi.

Mengatasi Masalah Monetisasi Youtube

Coach Su Rahman, salah seorang mentor di aplikasi siap kerja ini menyarankan jika kita ingin melakukan pengaduan terkait peninjauan akun youtube lebih baik melalui twitter. Kenapa? Karena ternyata pengaduan lewat twitter ini lebih cepat ditanggapi. Bahkan Coach Su Rahman juga menunjukkan contoh pengaduan yang ditanggapi hanya 1×24 jam. Wah cepet nih.

Makanya ya ada seorang teman pernah bercerita tentang pengalamannya membeli barang. Nah barangnya ini ternyata tidak sesuai ekspektasi. Sebenarnya dia sudah menghubungi CS berkali-kali. Namun tidak ada taggapan sama sekali. Saking jengkelnya ia menuliskan keluhannya di twitter sambil tag brand tersebut. Eh, besoknya sudah ada tanggapan dan langsung diganti dengan barang yang baru dan lebih baik. Jadi bener deh kayaknya twitter salah satu platform yang paling direkomendasikan jika kita ingin komplain sesuatu tapi tidak ada tanggapan.

Berbagai kursus online gratis dan berbayar di QuBisa

Dari dua contoh yang disampaikan di aplikasi siap kerja ini pihak youtube akan memberikan saran dan jawaban kenapa akun kita tidak bisa dimonetisasi meski sudah memenuhi syarat. Jawaban yang diberikan tim youtube biasanya standar aja sih. Tapi setidaknya kita tahu apa yang harus kita perbaiki.

Memang pihak youtube tidak punya timeline khusus kapan sebuah akun akan ditinjau. Hal ini karena peninjauan dilakukan secara manual oleh tim. Sehingga kita memang harus sabar di PHP nih. Suka-suka youtube kapan mau tinjau akun kita. Hadeww..

Ohya ada tips nih, jika ingin akun kita cepat dilirik iklan youtube maka akun kita jangan diprivat ya. You tube pinginnya video kita bisa dinikmati sebanyak mungkin orang . Jika memang ada video-video yang dibatasi, Coach Su Rahman menyarankan lebih baik dihapus saja. Hal ini membuat watch time nya jadi murni.

Selain itu lambatnya peninjauan bisa jadi konten kita tidak memenuhi kebijakan dari  youtube. Yaa kan ada konten yang makin lama makin gak jelas gitu arahnya kemana. Youtube gak suka nih. Youtube suka niche yang jelas dan spesifik.

Youtube sendiri sepertinya masih bingung dengan konsep yang cocok dengan pengiklan. Dan kalaupun ditolak kadang youtube bisa bingung lho jawab gimana. Akhirnya yang keluar jawaban standar kayak tadi. Hihi.. youtube ternyata bisa galau ya.

Tapi heran aja tuh konten artis yang masih baru cepet banget di acc, eh giliran kita rakyat jelata susah banget diliriknya. Ada lho yang sudah setahun menunggu tapi belum juga di acc. Mungkin karena artis  fans nya banyak ya jadi akunnya cepat berkembang gitu. Nah, akun yang cepet tumbuh ini yang bikin youtube seneng dan cepet-cepet acc karena akun kayak gini pasti asyik kalo dipasangin iklan. Apa saya harus jadi artis dulu ya biar cepet di acc. Hadeww..

Belajar Bersama QuBisa dan Ikutan Lombanya

Hihi.. Anyway keren nih kursus online gratis di aplikasi siap kerja QuBisa. Ada banyak kelas aplikatif yang bisa dipilih sesuai minat kita. Aplikasi belajar online seperti ini awalnya saya pikir berbayar dan mahal eh, ternyata saya salah. Banyak kursus online gratis dan berkualitas. Ada juga yang berbayar tapi tenang aja harganya terjangkau jadi kita bisa meningkatkan kemampuan, upskilling dan reskilling tapi belajar gak ribet.

Kita bisa belajar coaching, mentoring dan banyak hal yang mampu membantu kita mengembangkan diri agar lebih siap menghadapi persaingan di dunia kerja. Penasaran nggak sama kelasnya? Yuk, unduh aplikasinya di Play Store atau App Store

Gampang kok kita yang penting daftar dan bikin akun dulu di QuBisa. Eh iya, ada mumpung ada lomba blog nih ikutan yuk. Mayan hadiahnya bikin ngiler. Info lomba langsung cek fliyernya di bawah ini yak. Cuzz! Ikutan lomba kayak gini bisa jadi salah satu cara meningkatkan personal branding kita juga nih.

kursus online gratis