Rasanya beruntung sekali diberi kesempatan untuk belajar tentang bagaimana menjaga kesehatan lebih baik dalam talkshow bertajuk Aktif dan Percaya Diri Dengan Memelihara saluran Kemih bersama Prive Uri-cran dan narasumber dr. Novina Purwita Kartikarini, SPOG. Acara ini mengupas masalah anyang-anyangan sampai ke akar-akarnya.
Berbicara masalah anyang-anyangan saya jadi teringat pengalaman sepuluh tahunan yang lalu. Waktu itu saya baru saja mendapat tugas mengajar di sekolah SMP Negeri Satu Atap. Menjadi bagian dari program pemerintah dalam mengentaskan buta huruf dan wajib belajar di desa tertinggal membuat saya harus banyak beradaptasi dengan segala keterbatasan. Di masa sulit itu saya hampir menyerah dan memberi tenggang waktu tiga bulan pada diri sendiri untuk terus bertahan atau pindah ke sekolah kota yang jauh lebih baik fasilitasnya. Apalagi jarak tempuh hampir dua jam dari rumah menjadi alasan kuat untuk pindah. Namun ternyata menjadi guru bukan masalah materi, tapi soal hati. Nyatanya saya masih bertahan berpuluh tahun kemudian.
Waktu itu sekolah, yang sebelumnya meminjam gedung SD, mendapat bantuan dari pemerintah untuk mendirikan gedung sendiri . Tentu ini disambut dengan senang oleh semua warga sekolah. Sementara itu agar pelaksanaan pembangunan gedung berjalan lancar, rombel belajar dibagi dua, shift pagi dan siang. Saya mendapat shift siang karena harus menempuh sekitar dua jam untuk sampai di lokasi. Shift siang membantu saya lebih fleksibel mengatur waktu agar tak terburu-buru di perjalanan.
Setibanya di sana pun saya tidak langsung mengajar karena harus menunggu anak-anak yang datang. Maklum kesadaran pendidikan masih rendah sehingga mencari murid sama sulitnya dengan mempertahankan murid yang ada. Pernah saya begadang sampai malam karena harus mempersiapkan ulangan esok harinya. Eh, ternyata muridnya yang datang tidak sampai separuh. Tahu alasannya kenapa? Karena di desa baru saja ada pertunjukan kuda lumping dan mereka begadang semalaman nonton di lapangan desa. Jadi kami sama-sama begadang. Saya begadang untuk menyiapkan soal ulangan, dan mereka begadang karena menonton kuda lumping. Alhasil ulangan gagal dan hari itu pelajaran diganti materi motivasi berjudul “Kenapa Belajar Itu Penting.” Duhh.. ha..ha
Bukan hal yang aneh, saat jam sekolah murid saya masih ada yang terlambat datang karena harus mencari rumput untuk makan kambing. Walaupun sekolah sudah dibuat semurah dan semudah mungkin tetap saja tidak membuat sekolah menjadi prioritas utama bagi mereka.
Nah, sudah kebiasaan semua kunci (termasuk kunci kamar mandi) di bawa pulang oleh guru-guru shift pagi. Sementara guru shift siang tidak perlu pegang kunci sendiri karena dianggap durasi mengajarnya lebih pendek. Toh jika butuh kunci sewaktu-waktu masih bisa pinjam di penjaga. Nah masalahnya rumah penjaga sekitar dua ratus meteran, sementara saya malas jalan kaki. Jadilah saya sering nahan pipis daripada repot pinjam ke rumah penjaga.
Awalnya enak-enak aja sih dan merasa semua baik-baik saja, hingga saya merasa kok tiap kali pipis keluarnya dikit-dikit ya? Rasanya sakit, panas dan perih. Kondisi ini membuat saya tersiksa dan akhirnya harus izin tidak masuk mengajar gegara anyang-anyangan.
Duh, kalo sudah begini jadi kasihan murid-murid saya. Pelajaran jadi banyak yang kosong apalagi menjelang ujian nasional waktu itu. Sejak saat itu saya tidak berani lagi menunda pipis. Sudah rasanya sakit, perih dan panas, pekerjaan jadi terganggu. Akhirnya gaji honorer yang tidak seberapa itupun habis untuk berobat.
Dari sakit anyang-anyangan itupun saya belajar bahwa kita tak bisa menganggap remeh penyakit ini.Tahu kan, kalo wanita tuh makluk yang paling suka nahan pipis? Kalo bepergian naik bis, mobil atau kendaraan umum banyak dari kita yang menunggu-nunggu kapan nih belok ke pom bensin. Hehe..
Ada juga perempuan yang tidak bisa pipis kalo tidak di toilet rumahnya sendiri. Maksudnya tidak bisa pipis di sembarang tempat. Beda sama laki-laki. Makanya tidak heran kalo menurut salah satu penelitian lima dari sepuluh wanita terkena anyang-anyangan dan dua diantaranya mengalami secara berulang. Jika dibiarkan terus-menerus maka bisa menjadi ISK (Infeksi Saluran Kemih)
Secara anatomi, wanita memang lebih beresiko kena ISK karena saluran kemih wanita lebih dekat dengan anus dibanding pria. Di sisi lain wanita harus menggunakan air saat membasuh setelah buang air kecil. Air ini bisa menjadi tempat bakteri juga, lho. Belum lagi peluang resiko terekspos bakteri lebih tinggi melalui dudukan toilet, toilet kotor dan lain sebagainya.
Ibu hamil juga rentan terkena ISK karena sistem pengeluaran urine dari ginjal ke kandung kemih yang bekerja lebih berat sehingga pengosongan kandung kemih berjalan lebih lambat. Jika tidak segera diatasi maka bisa membahayakan kesehatan janin. Resikonya bisa menyebabkan bayi lahir prematur, bayi lahir dengan badan rendah (BLBR), preeclampsia, hipertensi, gagal ginjal sampai yang paling serem, kematian janin. Waduh, bahaya juga, ya. Proses menopause juga mampu membuat kandung kemih dan aliran urine jadi berkurang elastisitasnya.Tuh kan!
ISK atau Infeksi Saluran Kemih ini terjadi karena mikroba. Sebagian besar pencetusnya disebabkan jamur atau virus. Sebenarnya tidak cuma wanita aja sih yang bisa terkena ISK, anak-anak dan pria juga bisa menjadi suspect. Tetapi memang wanita lebih berpeluang untuk terkena ISK.
Menurut dr. Novina, hampir 80% gejala ISK ini disebabkan oleh bakteri E-coli, salah satu mikroba yang hidup di saluran pencernakan manusia. Bakteri ini dikeluarkan melalui anus bersamaan dengan feses. Bakteri ini secara tidak sengaja masuk ke saluran kemih dan menempel di dinding saluran kemih. Kondisi inilah yang dapat menyebabkan ISK.
Nah, penting buat kita untuk tahu cara cebok yang benar. Banyak lho dari kita yang masih keliru ceboknya. Cara yang benar yaitu bersihkan area organ intim dari arah depan ke belakang. Jangan terbalik, ya! Ini penting lho. Bakteri bisa masuk ke tubuh kita bisa dengan berbagai cara. Salah satunya ya cara cebok yang tidak benar. Penyebab yang lain? Oh, banyak. Diantaranya toilet yang kurang bersih. Bakteri bisa aja ikut terciprat air bekas cebokan lalu ikut nempel dan masuk ke organ intim. Ngeriii. Jadi jangan lupa sebelum menggunakan toilet umum, siram dulu sampai bersih. Sebisa mungkin gunakan air yang mengalir, ya.
Bakteri juga bisa menular lewat hubungan seksual. kalau organ intimnya sama-sama bersih, kan sehat. Jangan sampai kita yang salah membersihkan eh, suami atau istri juga kena dampaknya. Kan kasihan. Hehe..
Buat teman-teman yang pernah anyang-anyangan pasti deh ngerti gimana terganggunya aktifitas gegara penyakit ini. Menurut survey Uri-cran, yang paling mengganggu itu kalo pas harus bolak-balik bangun tidur malam-malam gegara pingin pipis. Duh, gak bisa tidur nyenyak, besoknya kepala pusing dan pekerjaan jadi tidak konsen karena kurang istirahat. Di kantor jadi uring-uringan akhirnya hubungan dengan rekan kerja memburuk. Parah kan? Belum lagi nih yang di sekolah jadi tidak bisa belajar dengan tenang. Pokoknya jangan lagi anyang-anyangan. Cukup sekali. Dan kalo bisa tidak usah sekalian, haha..
Sebenarnya penyakit ini bisa dicegah kok. Yang penting jangan lupa menerapkan gaya hidup sehat. Minum air mineral setidaknya 1,5 sampai 3 liter sehari. Air yang cukup bisa membersihkan organ kita dari bakteri-bakteri yang merugikan. Hindari menahan BAB dan pipis sebisa mungkin. Tahu kan aktifitas menahan kencing ini membuat otot-otot kandung kemih bekerja lebih berat? Ini membuat urine tertampung lebih lama di kandung kemih dan bisa menyebabkan suburnya bakteri. Jangan lupa untuk menganti celana dalam setiap hari serta menjaga area kewanitaan tetap kering dan tidak lembab. Kondisi yang lembab mampu membuat bakteri berkembang biak lebih cepat.
Masalahnya kalo sudah terlanjur anyang-anyangan bagaimana? Tenang, tidak usah panik, selalu ada solusi dalam setiap masalah. Cek di bawah ini.
Orang-orang jaman dulu mengikat jempol kakinya menggunakan merang untuk mengatasi anyang-anyangan. Padahal secara medis ternyata tidak ada efeknya. Kalo ada yang sembuh mungkin itu karena sugesti kali ya.
Kalo yang pengen ala tradisional bisa pake terapi pijat sendiri. Nah caranya bisa dengan menekan bagian lipatan kedua paha. Waktu dipijat akan terasa cenut-cenut. Pijat pelan-pelan sampai cenut-cenutnya hilang maka anyang-anyangan pun ikut hilang.
Cara alami bisa menggunakan buah cranberry. Alam sebenarnya sudah menyediakan segalanya untuk manusia termasuk segala macam obat dari segala macam penyakit. Iya, buah cranberry telah lama diteliti dan digunakan untuk terapi kesehatan di dunia. Buah ini efektif untuk mengatasi ISK (infeksi saluran kemih) karena kaya akan Proantocyanidin (PAC) yang berfungsi untuk mencegah agar bakteri E-Coli tidak bisa menempel di dinding sel epitel saluran kemih. Ini disebut Teflon effect. Tahu kan masak pakai wajan telflon gak bakal lengket? Prosesnya hampir sama seperti itu.
Cranberry mampu mencegah adhesi bakteri pathogen yang bisa dikonsumsi semua usia. Baik dewasa maupun anak-anak, bahkan ibu hamil sekalipun. Aman. Cranberry menjadi pilihan alternatif non antibiotik profilaksis sehingga dapat mengurangi gejala sekaligus menurunkan angka kejadian ISK yang berulang.
Masalahnya, buah ini tidak mudah didapatkan di Indonesia. Kalaupun ada biasanya hanya ada di supermarket atau tempat-tempat tertentu dengan harga yang mahal. Belum lagi rasanya yang agak masam dan pait sehingga tidak enak jika langsung dikonsumsi.
Untung sekarang ada solusinya. Mbak Michaela Talitha, brand manager dari Prive Uri-cran menjelaskan bagaimana solusi mendapatkan buah cranberry lebih praktis. Sekarang sudah ada cranberry dalam bentuk kemasan praktis yang bisa dibuat minuman segar, yang tidak cuma enak tapi juga bikin kita sehat. Asyiknya minuman ini boleh diminum tiap hari karena bukan obat antibiotik. Ada dua pilihan Uri-cran. Yang satunya bubuk siap tuang dan satunya kapsul. Kalo yang bubuk kayaknya yang paling seneng anak-anak nih. Rasanya kayak syrup apalagi diminum sama air dingin. Trenyep-trenyep swegerrr. Saya udah nyicipin, lho.
Menurut Mbak Thalita Uri-cran lebih baik dari antibiotik. Begini, cara kerja antibiotik itu mematikan seluruh bakteri yang ada di dalam tubuh, baik bakteri jahat maupun yang baik. Nah padahal tubuh kita juga butuh bakteri baik. Sementara Uri-cran justru mengandung bakteri baik (probiotik) yang sangat berguna untuk kesehatan pencernakan kita. Selain itu apabila tidak diminum teratur, antibiotik dapat membuat tubuh menjadi kebal. Duh, malah tidak enak kalo begini. Diminum setiap hari pun Uri-cran tidak membuat ketergantungan. Jadi aman bahkan untuk anak-anak dan ibu hamil. Memang sih kalau dari alam selalu lebih baik. Uri-cran tidak cuma mengobati tapi juga mencegah agar tidak berulang.
Biar makin yakin, cek www.uricran.co.id aja yuk! Di sana kita bisa liat-liat info menarik tentang uricran.
Emang di mana sih kita bisa dapetin Uri-cran ini? Gampang kok. Bisa beli di Watsons, Guardian, Century, Apotek K24, Kimia Farma , LAZADA, VIVA health atau rumah sakit dan apotik-apotik yang dekat rumah.
Duhh coba saya dulu pas awal-awal ngajar sudah ada Uri-cran pasti tidak bakalan cuti ngajar lama-lama. Yuk, mulai sekarang belajar peduli pada kandung kemih kita!
3 Comments. Leave new
Info bermanfaat, trims atas sharingnya, Mbak Santi Suhermina.
sama-sama pak yunus
Info keren dan bermanfaat, trims atas sharingnya, Mbak Santi Suhermina.