“Seorang guru sejatinya adalah panglima perang. Salah menentukan strategi akan fatal akibatnya.”
Sebagai seorang panglima perang, selayaknya seorang guru menguasai strategi – strategi khusus agar tujuan pembelajarannya tercapai. Tidak mudah memang untuk menjadi seorang guru profesional. Tidak hanya butuh ilmu khusus namun juga pengalaman dan jam terbang yang mumpuni.
Pendahuluan
Pertama, seorang pengajar harus mampu merumuskan langkah – langkah yang matang sebelum pergi “berperang”. Bagi seorang guru, murid adalah aset berharga yang dititipkan negara di pundaknya. Amat besar tanggung seorang guru karena hal ini berhubungan dengan peradapan manusia.
Panglima perang yang baik perlu memikirkan siasat dan taktik apa yang harus dilakukan sebelum, sedang maupun sesudah pembelajaran berlangsung. Untuk menentukan strategi yang tepat, seorang harus mampu menguasai medan pertempuran. Bagi seorang guru, medan pertempuran ini bisa berupa kemampuan dalam mengenali karakteristik peserta didik, kondisi kelas dan lain sebagainya. Dengan mengetahui hal – hal tersebut maka akan memudahkan bagi seorang guru untuk menentukan strategi “perang”.
Strategi mengajar itu termaktub dalam RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran). Dengan mengetahui kondisi medan, seorang guru mampu menyusun RPP dengan baik. Rencana atau strategi ini meliputi tiga hal yaitu: pendahuluan, kegiatan inti dan penutup.
Dalam pendahuluan, guru harus mampu menyiapkan peserta didik, baik secara fisik maupun psikis. Intinya bagaimana kemampuan guru dalam menyiapkan kegiatan pembuka yang menarik dan tidak membosankan. Untuk pemanasan guru bisa mengajak muridnya bernyanyi, membaca literasi atau permainan kecil lainnya. Pembukaan ini tidak butuh waktu lama karena tujuannya hanya sekedar menarik perhatian murid saja. Kesan awal amat penting. Kesan awal yang baik akan membuat moodbooster belajar meningkat. Karena di fase pembukaan inilah mereka disiapkan untuk bisa menerima ilmu yang akan ditransfer. Jika di awal seorang panglima perang tidak mampu membakar semangat prajuritnya, jangan harap perang akan dimenangkan.
Kegiatan Inti
Setelah pendahuluan, strategi kedua yang harus dipikirkan adalah kegiatan inti. Ini adalah pusat dari segala kegiatan pembelajaran. Jika sejak awal kondisi psikis dan fisik peserta didik sudah siap, maka mereka tidak sulit melangkah ke tahap selanjutnya. Semua inti pembelajaran ada di fase ini. Fase yang kita sebut sebagai proses eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi.
Di dalam eksplorasi seorang guru menantang peserta didiknya untuk mencari dan menemukan informasi sebanyak – banyaknya. Murid harus mendapatkan informasi secara luas dan mendalam. Harus diingat, guru hanya berperan sebagai panglima perang. Ia boleh menentukan strategi, namun ia bukanlah satu- satunya sumber ilmu pengetahuan. Seorang guru seharusnya mampu menantang dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi secara aktif, kreatif dan mandiri sesuai bakat dan minatnya.
Sementara dalam proses elaborasi, guru membiasakan peserta didik untuk membaca dan menulis beragam melalui tugas – tugas yang bermakna. Pada akhirnya proses ini telah sampai pada konfirmasi, yaitu dimana seorang guru harus mampu memberikan umpan balik positif dan penguatan dari tugas yang baru saja diberikan.
Penutup
Jika pembukaan dan kegiatan inti telah berjalan dengan baik, maka jangan lupa untuk memberikan penutup yang mengesankan di depan peserta didik.
Seperti halnya pembukaan, kegiatan penutup seharusnya juga memuaskan. Penutup yang baik adalah ketika umpan balik itu diterima secara positif di pihak peserta didik. Intinya penutup seharusnya mampu menimbulkan kesan yang mendalam di hati paserta didik sehingga mereka tidak sabar menunggu pertemuan berikutnya. Dengan kesan akhir yang baik, mereka akan lebih bisa menerima materi pelajaran dengan lebih baik. Sehingga pada akhirnya membuat mereka bersemangat mencari ilmu.
Sesungguhnya ada banyak strategi yang bisa dieksplorasi. Seorang guru yang kreatif tidak pernah puas memikirkan bagaimana sajian ilmu pengetahuan menjadi mengesankan di mata peserta didik.
Sementara kegiatan inti yang meliputi eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi merupakan rangkaian strategi yang tidak boleh ditinggalkan seorang guru sebagai panglima perang yang utama. Ingat: Peradaban bisa berubah hanya dari sebuah strategi yang jitu.
Nah, begitulah strategi yang tepat akan membuat tujuan pembelajaran akan tercapai dengan baik.
5 Comments. Leave new
Hadeeewwwwhhhhh….. Nyonya satu ini pikirannya cling bangeeetttt
hehe..hai, Nyah. APa kabar?
waah sangat inspiratif sekali
terimakasih, silahkan mampir di artikel yang lain, Kak
Great job on the article. Helped tons.